Minggu, 31 Januari 2016

Kembangkan Minat dan Bakat Anak di Sun Life Edu Fair 2016

Assalamu'alaikum. Hari Minggu itu memang waktunya jalan-jalan bareng keluarga ya. Anak-anak sudah nggak sabar menunggu hari Minggu kemarin, karena saya sudah menjanjikan untuk melihat dongeng di acara Sun Life Edu Fair 2016, Main Atrium Senayan City, Jakarta. Acaranya sendiri sudah diselenggarakan dari tangga 28 Januari 2016 sampai 31 Januari 2016.  Kami pilih datang hari Minggu. Dari poster acaranya yang saya lihat di twitter @SunLife_ID, kelihatannya acara ini bakalan menarik. Ada School Performance (penampilan anak-anak dari beberapa sekolah), dongeng anak, booth-booth menarik, dan talkshow parenting. Wow, anak-anak bakal puas banget main di sini, sambil mamah dan ayahnya mendengarkan talkshow yang penting sekali. Menjadi orangtua itu kan memang harus banyak belajar. Sayangnya, belum ada sekolah untuk menjadi orangtua. Jadi, kita harus pintar-pintar cari ilmu pengasuhan anak melalui berbagai seminar dan talkshow. 


Acara Sun Life Edu Fair 2016 ini gratis pula. Kita tinggal datang saja ke Senayan City, lalu duduk cantik di depan panggung. Acara dimulai pukul 11.00 WIB sampai sore. Saya sampai di lokasi pukul 13.30 WIB, dan talkshownya sudah akan dimulai. Wah, cepat-cepat deh saya mencari tempat duduk di depan panggung. Area Sun Life Edu Fair 2016 sudah dipenuhi pengunjung. Seru sekali, orangtua dan anak-anaknya sama-sama sibuk. Orangtua sibuk mendengarkan talkshow, anak-anak sibuk bermain di area bermain yang disediakan gratis. Anak-anak saya pun sigap menghampiri area bermain Bricks for Kidz. Mata mereka menyala-nyala melihat tumpukan Bricks yang banyak sekali. Maklum, mereka penggemar Bricks, sampai tidak mau menengok ke area bermain lainnya. Untung saya bisa membujuk mereka untuk mampir sebentar di area bermain Origami dan Balok Susun, jadi saya bisa dapat tiga cap untuk ditukar merchandise menarik hehehe.... 

Passport SunLife EduFair 2016
Harus dapat masing-masing tiga cap
Anak-anak asyik bermain Bricks Lego

Oya, setiap anak memang bisa mendapatkan passport yang harus dikasih minimal tiga cap di area bermain dan tiga cap di stan pameran sekolah-sekolah. Ada beberapa sekolah yang membuka stan. Bagi orangtua yang masih bingung mencari sekolah yang tepat untuk anaknya, bisa tanya-tanya ke stan-stan tersebut. Saya pun mampir ke beberapa stan tersebut, salah satunya stan Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC Jakarta). Saya dibuat terkesima dengan hasil karya anak-anak difabel itu yang diperjualbelikan di stan tersebut. Ternyata mereka bisa membuat barang-barang berguna dan bermanfaat! Saya membeli salah satu bros cantik yang dijual di sana. Kemudian, saya kembali mendengarkan talkshow yang kali ini bertema "Ketahui  Bakat Minat Anak Anda." 


Para pembicara yang tampil, diantaranya: Psikolog Anna Surti Nina, Chief Community Officer Majalah Parenting dan Ayah Bunda Prameshwari S, dan Chief Agency Officer Sun Life Indonesia Wirasto K. Mbak Imesh (Prameshwari) menjadi pembicara pertama dengan menampilkan kutipan menarik dari M. Gandhi, mantan PM India yang tersohor itu, "Lead The Children Lead." Artinya, Biarkan Anak-anak Memimpin Jalan Mereka Sendiri. Hm, kita pasti sering mendengar tentang orangtua yang memaksakan cita-citanya kepada anak-anak mereka. Maksudnya, orangtua yang punya cita-cita, anak-anak yang harus mewujudkannya. Contoh, orangtua ingin menjadi dokter tapi tak kesampaian. Setelah mereka punya anak, anak-anaknya itulah yang disuruh jadi dokter padahal anaknya tidak mau jadi dokter. Akhirnya, anaknya pun stres. Nah, lhoo! 

Sidiq pilih jadi pilot!

Saya sendiri, dulunya ingin sekali menjadi desainer busana. Sejak kecil, saya suka gambar-gambar putri lengkap dengan baju-bajunya yang cantik. Saya juga pernah ikut lomba-lomba fashion show kecil-kecilan. Terakhir, sewaktu kuliah di Fakultas Ekonomi, saya ikut lomba desain busana tingkat kampus. Kegiatan itu sifatnya ekstrakurikuler. Saya menjadi juara pertama. Eh, kok saya kuliahnya di Fakultas Ekonomi ya? Ya itulah, sudah jamak terjadi, anak-anak bersekolah di tempat yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Saya sadar betul saya tidak mau kuliah di Fakultas Ekonomi. Sayangnya, hanya itu kesempatan yang saya punya. Untuk bisa kuliah di desain busana membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena belum ada kuliah desain busana di perguruan tinggi negeri di mana orangtua saya hanya mampu membiayai kuliah di perguruan tinggi negeri. Kalau di swasta, nyerah deh. Biayanya tidak ada! 

Booth Fashion Desainer
Psikolog Anna Surti Nina memaparkan perlunya komunikasi orangtua dan anak. Orangtua harus bisa memindai bakat dan minat anak, lalu membantu mengembangkannya dengan memberikan fasilitas-fasilitas. Bu Anna menjelaskan mengenal delapan kecerdasan majemuk pada anak menurut Prof. Howard Gardner, diantaranya: Linguistik (bahasa), Matematis-Logis (berpikir logis), Visual Spasial (warna, bentuk, garis, ruang), Kinestetis Jasmani (fisik), Musikal (musik), Interpersonal (kepekaan terhadap ekspresi wajah), Intrapersonal (memahami diri sendiri), dan Naturalis (alam).

Salim suka main bongkar pasang

Jadi, setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda. Bukan hanya anak yang bisa menguasai pelajaran Matematika dan IPA saja yang disebut cerdas. Anak-anak yang pintar menggambar, bermain musik, dan olahraga itu juga cerdas lho. Orangtua tidak bisa memaksakan anaknya harus cerdas Matematika dan IPA, kalau si anak cerdasnya lebih dominan dalam bidang olahraga. Toh, profesi yang ada di dunia ini bukan hanya Dokter dan Ilmuwan, tapi juga ada Olahragawan, Desainer, Pemusik, Pelukis, dan sebagainya. Orangtua mesti memperhatikan si anak lebih dominan ke mana, lalu bantu si anak untuk mengoptimalkan kecerdasannya itu. Namun, bukan berarti orangtua hanya fokus pada satu kecerdasan yang dominan. Kecerdasan lainnya juga harus ikut dikembangkan untuk mendukung kecerdasan yang paling dominan itu. Si anak juga tetap harus dikenalkan dengan bidang-bidang lain agar menambah pengalaman yang berguna untuk masa depannya. 

Booth Sun Life, bisa tanya tentang Sun Life Financial di sini!

Misalnya gini lho. Walaupun si anak itu suka Matematika, orangtua tetap harus memperkenalkan pelajaran menggambar, kegiatan berolahraga, dan sebagainya. Contoh, Dewi Dee Lestari, novelis Indonesia yang sangat terkenal itu. Dulunya adalah seorang penyanyi. Berarti beliau memiliki kecerdasan musikal. Lalu, sekarang dia lebih dikenal sebagai penulis novel. Itu artinya dia juga  memiliki kecerdasan Intrapersonal. Saya sendiri juga merasa memiliki lebih dari satu kecerdasan (cieh...). Yah, buktinya sekarang walaupun tidak berhasil menjadi desainer busana, tapi saya bisa menulis di blog maupun buku. Itu artinya, memang perlu sekali orangtua mengembangkan kecerdasan anaknya tidak hanya fokus pada satu hal, tapi bisa lebih. Orangtua saya dulu mungkin tidak menyadari kalau kegemaran mereka memberikan buku-buku bacaan kepada saya bisa berdampak pada optimalisasi kecerdasan Intrapersonal di mana saya akhirnya bisa menulis karya di blog maupun media cetak. 

Booth sekolah

Seperti itulah yang dipaparkan oleh Bapak Wirasto K, bahwasanya passion (kegemaran) anak itu bisa berubah-ubah. Kalau dulunya ingin jadi dokter, bisa jadi ke depannya berubah ingin jadi novelis. Untuk itu, orangtua harus memfasilitasi kegemaran anak dengan merencanakan sejak dini biaya-biaya yang kelak akan dibutuhkan. Biaya pendidikan anak bukan hanya di sekolah formal, melainkan juga di tempat-tempat kursus atau les yang mengasah minat dan bakat anak. Misalnya saja, les musik, piano, renang, dan sebagainya. Itu butuh biaya yang tak sedikit. Sementara itu, risiko selalu mengancam. Walaupun kita tidak berdoa yang buruk-buruk ya, tetapi hal itu memang bisa saja terjadi. Seperti orangtua yang tiba-tiba sakit parah atau terkena kecelakaan. Kalau orangtua mengalami hal buruk di saat anak-anak masih bersekolah, bagaimana? Itu mengapa orangtua harus merencanakan biaya pendidikan anak sejak dini untuk meminimalisir risiko tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan asuransi Sun Life Financial. 

Sun Life Financial itu sendiri menyediakan asuransi dari mulai asuransi kesehatan, syariah, jiwa, unit link, dana tunai sekolah, dan lain-lain. Selebihnya bisa dipelajari di website www.brighterlife.co.id dan www.sunlife.co.id. Kita bisa pilih-pilih deh mau asuransi yang mana. Produk asuransi syariahnya juga ada. Intinya, jangan sampai cita-cita anak terputus gara-gara orangtuanya kurang biaya atau terjadi sesuatu yang menyebabkan orangtua kesulitan membiayai sekolah anaknya. 

Para Blogger berfoto selepas acara. Sumber: Twitter @SunLife_ID

Alhamdulillah, selesai sudah acara talkshow yang sangat bermanfaat ini. Kemudian dilanjutkan dengan School Performance dari TK Don Bosco dan Dongeng Anak. Anak-anak saya tidak mau diajak pulang dan masih asyik dengan Bricks Legonya. Sayang, besok alias hari ini mereka sekolah jadi harus cepat pulang dong. Terima kasih, Sun Life Edu Fair 2016... Acaranya sangat menarik dan luar biasa!

Penampilan anak-anak TK Don Bosco

Ada dongengnya juga!



Smart Parenting and Health Talkshow Brawijaya Clinic FX Sudirman

Assalamu'alaikum. Alhamdulillah bisa kembali menjumpai pembaca blog ini. Hari Sabtu, 30 Januari 2016 lalu, saya mendapatkan undangan dari Blogger Reporter untuk meliput talkshow "Smart Parenting and Health" Brawijaya Clinic di lantai F5 FX Sudirman, Jakarta. Saya senang sekali bisa mendapatkan undangan ini karena bisa menambah pengetahuan mengenai parenting. Tema talkshownya adalah "Lindungi Sang Buah Hati dengan Nutrisi dan Stimulasi yang Tepat." Pembicaranya adalah Dr. Nathanne Septhiandi, SpA, dokter anak di Brawijaya Clinic, FX Sudirman. 


Sekilas mengenai Brawijaya Clinic FX Sudirman ini terletak di lantai F5 Mall FX Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman #K*A-8B Pintu Satu Senayan, Jakarta 10270. Telepon (021) 25554099, 25554154. Email: bwccfx@gmail.com. Klinik ini adalah bagian dari Rumah Sakit Brawijaya Women and Children. Selain Brawijaya Clinic FX Sudirman, Brawijaya Clinic juga ada di Oktroi Plaza Building-Kemang, ANZ-Square-UOB Plaza-Thamrin, dan Buah Batu Bandung. Brawijaya Clinic memberikan pelayanan Klinik Spesialis Anak, Klinik Endokrin Anak, Klinik Tumbuh Kembang, Klinik Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Klinik Spesialis Dermatologi, Klinik Spesialis Gigi, dan USG 4D.

Brawijaya Clinic, FX Sudirman

Dalam talkshow kemarin, Dr. Nathanne menjelaskan mengenai nutrisi dan stimulasi yang tepat untuk anak, yang dimulai sejak ibu mengandung. Kalau kita menginginkan anak yang sehat dari cerdas, pemberian nutrisi untuk calon bayi sudah dimulai sejak mengandung lho ya. Di mana saat itu kita harus sudah memperhatikan makanan-makanan yang masuk. Jangan makan sembarangan lagi, terutama kita harus menjauhi makanan dan minuman yang berbahaya, seperti minuman beralkohol dan rokok Sedangkan stimulasi untuk bayi bisa dilakukan sejak usia kandungan 6 bulan. Ibu sudah bisa mengajak bayi mengobrol atau memperdengarkan suara yang indah, membacakan buku, dan sebagainya.

Dr. Nathanne Septhiandi, SpA

Setelah bayi lahir, tugas orangtua pun bertambah. Otak anak ada dua bagian: kanan dan kiri. Keduanya memiliki fungsi berbeda. Kalau otak kiri itu untuk mengembangkan kata-kata, logika, nomor-nomor, menganalisa, dan sebagainya. Sedangkan otak kanan itu untuk mengembangkan irama, imajinasi, kreativitas, warna, dan sebagainya. Kedua bagian otak ini harus seimbang perkembangannya, bukan hanya salah satu, dan membutuhkan nutrisi dan stimulasi yang tepat. Dr. Nathanne juga memberikan penjelasan mengenai stimulasi-stimulasi untuk anak sesuai dengan umurnya. Kalau ditulis semua bisa jadi satu buku nih, soalnya banyak banget informasi yang diberikan. Nggak rugi deh ikut talkshow ini. 

Para peserta juga antusias sekali bertanya, ya kapan lagi kan bisa tanya-tanya ke dokter anak secara gratis? Sudah begitu, semua peserta yang datang mendapatkan snack. Peserta yang kebanyakan ibu-ibu ini paling antusias bertanya saat Dr. Nathanne menjelaskan tentang aturan pemberian makan untuk anak. Wah, rupanya banyak ibu yang mengalami masalah dalam memberikan makanan ke anak-anak, seperti anak yang susah makan, pemilih makanan, bahkan ada anak yang makannya cepat sekali. Takutnya kalau makanannya cepat kan itu makanan belum sempat dikunyah sudah masuk ke perut. Saya sendiri termasuk yang punya masalah dalam pemberian makan ini. Anak-anak saya termasuk Picky Eater, suka pilih-pilih makanan. Susah deh memperkenalkan makanan baru kepada anak-anak. Mereka menilai makanan dari penampakannya. Kalau kelihatannya nggak enak, ya nggak mau dimakan. 

Peserta Talkshow

Dr. Nathanne menjelaskan bahwa ada aturan pemberian makan yang harus ditepati oleh orangtua, yaitu: ada jadwal makan utama dan makan selingan (snack) yang teratur, 3x makanan utama dan 2x makanan kecil diantaranya. Susu dapat diberikan 2-3x sehari. Lama makan hanya 30 menit, dan hanya ada air putih di antara waktu makan. Nah, jadi ibu-ibu, jangan lagi memberikan anak makan sampai berjam-jam ya. Saya dulu pernah mendengar seorang tetangga bercerita, kalau dia memberikan makan untuk anaknya sampai berjam-jam. Pokoknya ditungguin sampai makanannya habis. Waduuh, padahal, kalau anak sudah nggak mau makan itu berarti perutnya sudah kenyang. Mungkin karena sebelumnya sudah dikasih susu atau cemilan. Makanya sebelum waktu makan, anak jangan dikasih susu dan cemilan dulu.

Oya, kita harus mewaspadai terjadinya keterlambatan tumbuh kembang pada anak ya. Caranya dengan melakukan deteksi dini tumbuh kembang. Untuk pertumbuhan, timbang berat badannya, ukur tinggi badan dan lingkar kepalanya, serta lihat garis pertambahan BB, TB, dan LK pada grafik tumbuh kembang. Grafik ini bisa diperoleh di Posyandu. Sering ke Posyandu kan Bu? Supaya lebih mantap, bisa ke dokter anak. Di dokter anak, kita bisa menanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan), daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya Pendengaran), daya penglihatannya dengan TDL (Tes Daya Lihat), masalah perilaku dngan kuisioner MME, autis dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian dengan kuisioner Conners.

Stimulasi pada anak bisa dilakukan saat anak bermain atau bercengkerama dengan orangtua. Orangtua jangan cuek. Cuma kasih mainan, lalu anak ditinggal. Orangtua harus ikut bermain bersama anak. Termasuk saat sedang menonton televisi, orangtua harus menjelaskan mengenai tontonan tersebut. Itu yang namanya stimulasi. Untuk orangtua yang bekerja, stimulasi nggak bisa diserahkan kepada pengasuh anak sebab pengasuh anak itu kan rata-rata bukan orang yang berpendidikan cukup. Walaupun pengasuhnya memiliki pendidikan yang cukup, mereka juga belum tentu memiliki rasa kasih sayang yang sama dengan orangtua si anak. Stimulasi untuk anak juga diberikan dalam bentuk kasih sayang. Jadi, sesibuk apa pun orangtua, tetap  harus menyediakan waktu untuk memberikan stimulasi. 

Ibu-ibu antri Free Dental Screening

Di akhir acara, dibagikan hadiah untuk tiga peserta yang dapat menjawab pertanyaan dan tiga peserta yang memposting foto di instagram, salah satunya sayaa! Alhamdulillah, saya mendapatkan hadiah tas cantik dari acara ini. Ada juga lima anak yang beruntung mendapatkan Free Dental Screening gratis. Wah, jadi nyesel nggak bawa anak-anak ke acara ini, hiks....

Goodiebag dan Tas Cantik

Selasa, 19 Januari 2016

Mengapa Harus Valentine's Day

  • Karena Membiarkan kemungkaran berarti membuat turunnya Azab Secara Merata.

مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي ، ثُمَّ يَقْدِرُونَ عَلَى أَنْ يُغَيِّرُوا ، ثُمَّ لاَ يُغَيِّرُوا ، إِلاَّ يُوشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ. أخرجه أبو داود (4339)، وابن ماجه (9 00 4)، وابن حبان (839 1 و1840

“Tidaklah maksiat dilakukan pada suatu kaum, tetapi mereka tidak mengingkarinya padahal mereka mampu merubahnya kecuali Allah akan meratakan adzab kepada mereka”. (HR Abu Dawud dan lainnya, shahih menurut Al-Albani).


Valentine: Hari Raya Mengenang Pendeta

Memasuki bulan Februari, kita menyaksikan banyak media massa, mall-mall, pusat pusat hiburan bersibuk ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar acara-acara pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga larut malam. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu Valentine’s Day atau biasanya disebut hari kasih sayang. Pada tanggal 14 Februari itu mereka saling mengucapkan “Selamat hari Valentine”, berkirim kartu, cokelat dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta.
Sejarah, Asal-Usul dan Latar Belakang
Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St. Valentine yang hidup di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St. Valentine karena menentang beberapa perintahnya. Claudius II melihat St. Valentine mengajak manusia kepada agama Nasrani, lalu memerintahkan untuk menangkapnya.
Dalam versi kedua, Claudius II melihat bahwa para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang, lalu dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. St. Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui dan dipenjarakan. Di penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nashrani bersama 46 kerabatnya.
Versi ketiga, ketika agama Nasrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak itu dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Akibat sulitnya menghilangkan tradisi ini, para pendeta memutuskan mengganti tulisannya menjadi “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nasrani.
Saudaraku, itulah sejarah Valentine’s Day yang sebenarnya (berdasarkan data yang ada -ed), yang seluruhnya tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan “kasih sayang”, lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat, atau hanya ikut-ikutan semata? Bila demikian, sangat disayangkan banyak remaja Islam yang terkena penyakit mengekor budaya Barat dan acara ritual agama lain. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya itu merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi! Padahal Alloh berfirman,

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا (٣٦)

 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya”. (QS. Al Isro’: 36)
Fakta Yang Merayakan Valentine, Jangan Segan Menyebutnya Penganut SEKS BEBAS
Dari tahun ke tahun, perayaan Valentines’Day telah menelan banyak korban. Diantara mereka, ada yang mati konyol saat pesta miras, hamil di luar nikah, dan kecelakaan setelah menggunakan narkotika pada moment Valentines’ Day.
Siapa yang bisa mengelak, bahwa Valentine’s Day di kalangan remaja yang tumbuh di Kota Besar, identik dengan dunia gemerlap (dugem), pesta miras, perzinahan, dan mengkonsumsi barang-barang terlarang, seperti ecstasy, shabu-shabu dan sejenisnya.
Mau tahu nasib mereka yang merayakan Valentines’ Day? Inilah sepenggal kisah seorang gadis yang telah kehilangan keperawannnya usai merayakan Valentine’s Day dua tahun yang lalu. Sebut saja Mawar (15), warga Kampung Simpar Desa Simpar Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang, diperkosa oleh empat remaja. Peristiwa yang menimpa siswi kelas II pada salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Subang-Jawa Barat itu, terjadi saat korban berencana merayakan Valentine Day (hari kasih sayang).
Menurut keterangan saksi korban, peristiwa itu berawal ketika Mawar diajak jalan-jalan oleh pacarnya Her (17) ke daerah Ciater. Waktu itu Her berdalih ingin memanjakan korban pada hari kasih sayang. Selain membawa korban, Her juga mengajak sahabat-sahabat-nya yang lain yang rata-rata masih berusia 17 hingga 18 tahun. Setiba di Subang, mereka tiba-tiba mengurungkan niat untuk pergi ke Ciater, tetapi malah kembali ke Pagaden dan sepakat merayakan valentine dengan cara pesta minuman keras di sebuah gang sempit di Dusun Wanakersa, Pagaden.
Saat itu, korban terus didesak Her untuk mencicipi minuman keras. Beberapa menit setelah meminum minuman keras itu, korban merasakan pusing kepala. Kondisi seperti itu rupanya malah dimanfaatkan Her dan teman-temannya untuk melampiaskan nafsu. Setelah puas mereka langsung pergi dan membiarkan korban tergeletak di pinggir gang.
Di Banjarmasin, Perayaan “valentine`s day” juga menelan korban. Dilaporkan, pada malam hari kasih sayang itu, seorang remaja tewas overdosis (OD) mengonsumsi ineks (ekstasi) di tempat hiburan malam.
Pembaca sekalian, ketika semua bukti kerusakan itu telah nampak didepan mata, bagaimanakah sikap kalian yang mengaku sebagai seorang muslim & muslimah ?? Lalu bagaimana tanggungjawab para pemimpin yang kalian pilih itu ??? Karena Membiarkan kemungkaran berarti membuat turunnya AZAB SECARA MERATA.

مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي ، ثُمَّ يَقْدِرُونَ عَلَى أَنْ يُغَيِّرُوا ، ثُمَّ لاَ يُغَيِّرُوا ، إِلاَّ يُوشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ. أخرجه أبو داود (4339)، وابن ماجه (9 00 4)، وابن حبان (839 1 و1840

“Tidaklah maksiat dilakukan pada suatu kaum, tetapi mereka tidak mengingkarinya padahal mereka mampu merubahnya kecuali Allah akan meratakan adzab kepada mereka”. (HR Abu Dawud dan lainnya, shahih menurut Al-Albani).
Waspadailah berbagai kezaliman, kemungkaran, dan dosa-dosa yang berdampak turunnya siksa Alloh SWT secara umum. Jangan pedulikan kaum yang hanya menyuruh kita berbuat kebaikan saja, tetapi mereka tidak sudi untuk mencegah kerusakan sebagai benteng umat untuk mencegah munculnya kezaliman yang merupakan dosa yang berdampak kepada siksa yang tidak khusus menimpa orang-orang zalim saja, tapi juga akan mengenai orang-orang yang shalih.

« مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ ».

Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika tidak bisa maka dengan lisannya, jika tidak bisa juga maka dengan hatinya, itulah selemah-lemahnya iman. (HR MUSLIM)
Bolehkah Memperingati Hari Valentine?
Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah melakukan perbuatan kekafiran. Adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar. Al-Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah rohimahulloh berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalaupun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Alloh. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Alloh dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamer atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Alloh.” Allohu a’lam bish showab.
Referensi Buku:
1.       Buku Saku Ada Pemurtadan di Valentine’s Day, Penulis: Tim Yayasan Baitul Maqdis, Ciracas, Jakarta Timur, Terbitan: YBM/Yayasan Baitul Maqdis (www.baitul-maqdis.com/buku-ada-pemurtadan-di-valentine-days)
2.       Buku Saku Ada Apa Dengan Valentine’s Day, Penulis: Tim Yayasan AlSofwa, Lenteng Agung-Jakarta Selatan, Terbitan:  Dept. Dakwah Yayasan Al-Sofwa (http://www.alsofwah.or.id/download/Ebook%20Valentine.pdf)
*Penulis Muhammad Faisal, S.Pd, M.MPd* Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Kontributor Tulisan di berbagai Situs-Situs Islam, Praktisi PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Alumni S1 FKIP Prodi Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Serang-Banten, Alumni S2 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI), Jakarta – Pasca Sarjana, konsentrasi Manajemen Pendidikan.
(nahimunkar.com)

Optimalisasi Kecerdasan Majemuk Menggunakan Morinaga Multiple Intelligence PlayPlan



Assalamu’alaikum, Bunda-bunda tentu sudah membaca tulisan-tulisan saya sebelumnya mengenai Morinaga Multiple Intelligence PlayPlanyang sangat membantu saya memberikan permainan-permainan edukatif untuk si kecil. Untuk bisa mengakses website www.morinagamiplayplan.com caranya mudah saja. Kita tinggal mendaftar dan mengikuti petunjuknya. Setelah mendaftar, saya diminta menjawab 64 pertanyaan untuk menganalisis kecerdasan yang paling dominan dari delapan jenis kecerdasan yang ada pada Salim. Setelah selesai menjawabnya, ada empat kercerdasan yang paling dominan: Musikal, Kinestetik, Naturalis, dan Visual Spasial. Selanjutnya nanti saya bisa mengembangkan kecerdasan itu dengan menggunakan stimulasi-stimulasi yang diberikan.


Dari Newsletter Morinaga, Helly Octaviana, Business Unit Head Nutrition for Kids, Kalbe Nutritionals, mengungkapkan, “Morinaga percaya, setiap anak lahir dengan potensinya masing-masing yang menjadikannya unik. Sejalan dengan pendidikan akademis yang harus ditempuh, pendidikan non akademis juga penting agar potensi si kecil berkembang maksimal.” Agar si kecil menjadi Generasi Platinum, yaitu anak-anak yang siap menerima masa depan dengan bekal fisik yang sehat dan kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual, Morinaga mempersembahkan MoriCare+ Prodiges yang merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi. 

Dengan menggunakan filosofi sepuluh jari tangan yang berbeda-beda, setiap anak memiliki potensi yang berbeda-berbeda. Orangtua harus mengetahui dan memahami potensi si kecil sebagai langkah awal membesarkan dan membantunya berkembang sesuai dengan  kepribadian uniknya. Hal itu juga dapat membantu pengembangan karakter dan rasa percaya diri si kecil dalam menghadapi tantangan global. Inovasi MoriCare+ Prodigeslebih dari sekadar nutrisi atau beyond nutrition, karena menghadirkan sebuah modul digital: Multiple Intelligence PlayPlan atau MI PlayPlan.  

Saya sudah mencoba aplikasi tersebut dan sudah mendapatkan empat kecerdasan yang dominan ada pada Salim, 3,3 tahun. Saya sangat terbantu dengan games-games yang disediakan dan dapat dipraktekkan di rumah sehingga saya menjadi lebih kreatif dalam menstimulasi Salim. Aplikasi ini ditujukan untuk anak usia 1-6 tahun. Salim sangat senang sekali mempraktekkan ide-ide permainannya. Dia jadi memiliki kesibukan yang bermanfaat. 


Berdasarkan empat kecerdasan dominan yang ada pada Salim, saya mau menceritakan stimulasi yang sudah saya berikan, satu per satu. 

Pertama, Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal adalah kecerdasan yang menekankan kemampuan memahami musik sebagai media untuk mengapresiasikan diri. Sekarang saya paham, mengapa Salim sangat tertarik dengan suara musik atau orang bernyanyi. Rupanya kecerdasan yang paling dominan adalah musikal! Salim itu kalau ada suara musik atau orang bernyanyi, dia akan tertawa-tawa lalu ikut bergoyang. Dia akan senang sekali kalau disuruh naik ke atas meja untuk bernyanyi. Dia juga suka bermain tebak suara, yaitu menirukan suara-suara hewan yang diketahuinya. Sayang, saya belum banyak menstimulasi kecerdasan yang satu ini karena saya sendiri kurang suka bernyanyi. Ini PR buat saya agar lebih semangat dalam memberikan stimulasi, diantaranya dengan bernyanyi saat melakukan kegiatan sehari-hari maupun membuat alat musik dari benda-benda yang mudah ditemukan.

Tahu sendiri kan, kalau kita membeli alat musik seperti gitar, piano, biola, itu berapa harganya? Stimulasinya bisa dimulai dari yang sederhana dulu. Yang penting anak berani maju ke depan dan menunjukkan bakatnya. Kecerdasan musikal ini bukan berarti ke depannya nanti anak saya akan menjadi pemusik atau penyanyi. Howard Gardner yang menggagas Kecerdasan Majemuk dan banyak ilmuwan lainnya meyakini bahwa kecerdasan musikal adalah pusat pengalaman manusia dan merupakan awal dari munculnya kecerdasan individu.

Kecerdasan musikal memiliki keterkaitan erat dengan jenis kecerdasan lainnya. Kita sering merasakan musik dengan tubuh kita melalui gerakan-gerakan seperti menghentakkan kaki, menggeleng-gelengkan kepala, menari, dan sebagainya, yang berhubungan dengan kecerdasan kinestetis. Kita juga merasakan musik dengan emosi, seperti menangis (saat lagunya sedih), tertawa (saat lagunya gembira), dan sebagainya, yang berhubungan dengan kecerdasan emosional (Interpersonal). 

Manfaat memiliki kecerdasan musikal itu diantaranya: memiliki pengetahuan untuk mengurangi stress yang dialami, meningkatkan kreativitas diri, menggali berbagai kemampuan terpendam untuk kepentingan belajarnya dan mengingat berbagai informasi mengenai sesuatu, mengasah suasana hati (mood) untuk lebih mengoptimalkan keberadaan dirinya, dan memiliki pengetahuan untuk memperdalam hubungan personalnya dengan orang lain. (sumber referensi: di sini)

Jadi, makin paham deh saya sekarang kalau kecerdasan musikal ini perlu distimulasi dengan baik. Wah, saya harus sering-sering bernyanyi nih untuk Salim. Tak heran kegiatan bernyanyi itu sering diadakan di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-Kanak). Nah, aplikasi MI PlayPlan memberikan ide untuk membuat alat-alat musik yang mudah dibuat, salah satunya Gitar Kardus. Bahan-bahan yang diperlukan dan tahapan pembuatannya bisa lihat di gambar. 

Berhubung lemnya kurang kuat, maka saya menambahnya dengan lem selotip, lalu menjahitnya sedikit di tengah-tengah. Didiamkan dulu semalaman agar lemnya mengeras. Besok paginya, Salim bergaya dengan gitar kardusnya bak seorang Ksatria Bergitar! 

Cara membuat Gitar Kardus

Kedua, Kecerdasan Kinestetis
Kecerdasan kinestetis adalah kecerdasan yang menekankan pada penggunaan tubuh dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Kalau yang ini jelas sekali, karena Salim itu sangat aktif, tidak mau diam, selalu bergerak ke sana kemari, dan senang membongkar benda-benda. Makanya mainan-mainannya rusak semua karena dipreteli. Kalau belum copot semua onderdilnya, belum puas. Cara menstimulasinya dengan mengajak melakukan kegiatan-kegiatan fisik, seperti berlarian, melompat, naik sepeda, bermain di luar rumah, atau bermain pasir. 


Setidaknya sekarang saya mengerti mengapa saya seharusnya santai saja kalau anak-anak mengacak-acak rumah, tidak  bisa diam, berlarian, dan melompat-lompat di tempat tidur, karena itu salah satu cara menstimulasi kecerdasan kinestetis. Orangtua justru harus senang kalau anaknya aktif dan tidak ada gangguan pada salah satu anggota tubuhnya. 

Ketiga, Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis merupakan kecerdasan dalam berpikir dan belajar yang berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan sekitar kita, seperti tanaman, binatang, atau benda mati seperti air, batuan, atau gejala alam seperti hujan atau panas, atau tentang ruang angkasa. Yang namanya anak-anak, Salim memang suka dengan cerita-cerita binatang atau karakter-karakter hewan. Saya sering membacakan cerita hewan-hewan dan dia senang mendengarkannya. Nanti dia akan mengikuti suara hewan-hewan tersebut.  



Untuk stimulasinya, saya mencetak gambar-gambar siklus hujan, elang dan makanannya, serta gambar-gambar lain dari website MI PlayPlan. Saya ajak Salim untuk mewarnai gambar, sekaligus menjelaskan maksud gambar tersebut. Misalnya, gambar siklus hujan. Saya jelaskan bagaimana proses terjadinya hujan. Memang, anak seusia Salim belum mengerti benar, tapi insya Allah kalau sering diceritakan lama-lama dia mengerti. 



Keempat, Kecerdasan Visual Spasial
Kecerdasan Visual Spasial merupakan kecerdasan dalam berpikir dan belajar dengan gambar-gambar, memahami bentuk, pola, bentuk, posisi, dan ruang suatu obyek, termasuk untuk berpikir kreatif. Di antara cirinya adalah senang menggambar atau melukis, melihat lukisan-foto-film, membuat berbagai permainan kreatif, dan sebagainya. Salim memang suka sekali menonton film, termasuk video-video yang ada di You Tube. 


Cara membuat Penguin

Ahaa! Ternyata Rencana Bermain MI PlayPlan juga ada di You Tube. Saya membuat boneka Penguin dari kardus yang cara pembuatannya mengikuti video You Tube Morinaga Platinum, berjudul: Rencana Bermain Multiple Intelligence - Beri Makan Penguin. Salim ikut menggunting-gunting saat saya membuatkan boneka Penguinnya. Sekalian saja saya kasih tahu bentuk-bentuk geometri, seperti lingkaran dan segitiga. Setelah bonekanya jadi, dia pun tahu kalau Penguin itu makanannya ikan. Dia senang sekali memasukkan ikan-ikan ke mulut Penguin.



Demikian stimulasi yang sudah saya berikan kepada Salim. Tentunya itu belum cukup. Masih banyak ide-ide bermain lainnya di website MI PlayPlan yang  bisa saya praktekkan. Selain stimulasi, si kecil juga membutuhkan nutrisi. Nutrisi adalah perisai pelindung tumbuh kembang anak. Dikutip dari Newsletter Morinaga, DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Ketua DIvisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Dr. Soetomo FK Unair Surabaya menjelaskan, “Perisai pelindung yang dimaksud, tersusun dari tiga sisi yang terbingkai menjadi satu kesatuan yang saling menguatkan. Sisi pertama, terdiri dari stuktur dan sirkuit otak yang terbentuk dengan sehat dan kuat. Sisi kedua, terbentuk dari sistem kekebalan tubuh yang mampu melindungi anak dari paparan negative lingkungan sekitar. Dan, sisi ketiga terbentuk dari bangunan fisik tubuh yang mampu tumbuh sesuai dengan tahap manusia. Kekuatan bangunan Perisai ditentukan oleh bahan dasar penyusunnya, yaitu nutrisi sejak dini yang tepat dan seimbang.”



Salah satu nutrisi penting yang saya berikan adalah susu Morinaga Platinum Chil-School 4 MoriCare+ Prodiges Rasa Madu untuk anak usia 3-12 tahun dari Kalbe Nutritionals. Memiliki formula Platinum Moricare+Prodiges, inovasi unggulan berupa sinergi nutrisi antara faktor kecerdasan multitalenta, pertahanan tubuh ganda, dan tumbuh kembang optimal untuk mendukung si kecil menjadi Generasi Platinum yang Multitalenta. Alhamdulillah, Salim minum ASI sampai usia dua tahun lebih. Menjelang dua tahun, saya berikan susu formula tambahan, langsung menggunakan gelas. Salim suka meminumnya, jadi sekarang saya tidak perlu menyapihnya untuk kedua kali (menyapih dari dot). 


Minum susu Morinaga Chil-School Moricare+ Prodiges ini tiga kali sehari, insya Allah sudah memenuhi kebutuhan gizi dan energi si kecil, selain mengonsumsi makanan bergizi. Doa Mama, semoga Salim kelak bisa menjadi anak Generasi Platinum yang Multitalenta. Aaamiin…. 







Senin, 18 Januari 2016

Bermain Pasir Garam Berwarna bersama Morinaga Multiple Intelligence PlayPlan



Hai, teman-teman! Ini Salim datang lagi, mau cerita tentang pengalaman liburan tahun baru kemarin. Salim senang sekali liburan tahun baru kemarin diajak Mamah dan Ayah ke rumah Kakek di Garut. Dari rumah Kakek, Ayah mengajak kami berlibur ke Pamengpeuk, Garut Selatan, tiga jam perjalanan dari rumah Kakek. Horeee! Aku tahu kami mau ke mana. Iya, kami pasti mau diajak ke pantai! Di Pamengpeuk itu banyak pantai, lho. Wah, aku dan kakak-kakak nggak sabar ingin cepat sampai ke pantai. Aku suka sekali bermain di pantai. Ayah sudah dua kali mengajakku ke Pantai. Aku ingin berenang di pantai dan bermain pasir pantai yang bisa dibentuk macam-macam. 


Dari rumah Kakek ke Pantai Sayang Heulang, Pamengpeuk, butuh waktu tiga jam. Sepertinya jauh ya? Tapi perjalanannya menyenangkan kok, jadi nggak terasa jauh. Udaranya sejuk dan jalanannya nggak  macet. Begitu sampai di pantai, aku dan Kakak Sidiq nggak sabar ingin main pasir, padahal itu sudah jam 11 siang. Mataharinya panas sekali. Mama dan Ayah melarang kami bermain panas-panasan. Nanti saja kalau sudah agak sore. Sore hari, baru deh kami bisa puas-puasin main pasir dan berenang di pantai. Malamnya kami menginap di penginapan yang disewa Ayah. Esok paginya, kami ke Pantai Cijeruk Indah, masih di dekat situ juga. 


Aaaarh… padahal Mama nggak bawa baju ganti, tapi aku nekat nyebur ke air dan bermain pasir sampai bajuku kotor! Kakak-kakak juga begitu. Gimana, dong? Aku seneng sih main pasir. Aku dan kakak-kakak membuat istana dari pasir. Memang nggak mudah sih. Aku belum berhasil membuat istana yang utuh. Baru dicetak, eh istananya roboh lagi. Kakak Ismail serius sekali membuat istana pasirnya. Dia nggak mau diganggu. Kalau istana pasirnya roboh gara-gara aku, dia pasti kesal. Kalau Kakak Sidiq sukanya berlarian di pasir, bahkan sampai tiduran! Anehnya, walaupun matahari di pinggir pantai ini panas sekali, kami kok nggak merasa kepanasan ya? Pasirnya juga nggak terasa panas. Yah, mungkin karena pantai ini dikelilingi air laut, hehehe..... 

Kakak Ismail

Kakak Sidiq

Salim

Setelah dua hari bermain di pantai, kami harus pulang kembali ke rumah Kakek. Hiks… sedih, deh. Kami ingin main pasir lagi. Sekarang aku sudah di rumah, rasanya kangen sekali bermain pasir. Kami merayu-rayu Mama supaya mengajak bermain ke pantai lagi, ya tapi kan pantainya jauh. Liburan juga sudah selesai. Kakak-kakak harus sekolah. 

“Mama tahu, kita bikin pasir garam berwarna aja, yuk!” kata Mama. 

Wah, Mama punya ide apa lagi, ya? Mama sekarang jadi lebih kreatif gara-gara aplikasi Morinaga Multiple Intelligence PlayPlan  di www.morinagamiplayplan.com. Aku kan anak Generasi Platinum yang Multitalenta. Selain nutrisi yang cukup, aku juga membutuhkan stimulasi. Berhubung aku belum sekolah, aku sekolah bersama Mama saja di rumah. Mama memberiku stimulasi melalui ide-ide permainan yang kreatif dan edukatif yang diambil dari situs Morinaga MI PlayPlan. Ide permainannya dapat digunakan untuk anak usia 1-6 tahun. Salah satunya Pasir Garam Berwarna ini. Aku penasaran, deh. Seperti apa sih Pasir Garam Berwarna itu?






Mama mengambil bahan-bahan untuk membuat pasir garam. Bakalan seru, nih! 


Bahan-bahannya:
Sendok (untuk usia 1-3 tahun)
Pewarna makanan.
Wadah-wadah kecil atau plastic zip lock
Garam halus
Cetakan pasir. 


Aku mengambil garam, lalu menuangkannya ke mangkuk. Mama memberikan pewarna makanan warna merah dan memintaku meneteskannya sedikit ke dalam garam. Aku pun mengaduk-aduk garam dan pewarna makanan itu dengan sendok sampai  garamnya berwarna merah. Wow, seru banget! Apalagi kemudian Mama memberikan cetakan bintang laut dan memintaku untuk mencetak pasir garam berwarna itu. Aku jadi punya bintang laut! Saat membuat pasir garam berwarna ini, aku masih harus dibantu Mama untuk mengaduk pewarnanya agar tercampur merata bersama garam. Begitu juga saat mencetak bintang lautnya. Mama membantuku memasukkan garam ke dalam cetakan bintang laut, lalu memadatkannya agar dapat dicetak dengan sempurna.

Nggak terasa main pasir garam ini sangat menyenangkan, sampai-sampai pasir garamnya berceceran di lantai hehehe…. Mama sih sudah memberikan alas plastik untuk mencetak pasir garamnya, tapi karena kami mainnya sangat bersemangat ya pasir garamnya berlarian ke mana-mana. Aku jadi bisa melepas kangen main pasir di pantai, soalnya pasir garam ini mirip dengan pasir pantai. Pasirnya juga berwarna-warni. Aku jadi tahu warna pasir itu, namanya warna merah. Aku kan masih belum hapal warna. Kadang warna kuning pun aku bilang hijau. Bermain pasir garam yang berwarna-warni ini, selain mengasah keterampilan tanganku, juga bisa mengasah kreativitas mewarnai, memperkenalkan jenis-jenis warna, dan meningkatkan kemampuan visual. 




Sehabis bermain, Mama memberiku susu Morinaga Chil-School Platinum Moricare+ Prodiges 4 untuk anak usia 3-12 tahun dari Kalbe Nutritionals. Kakak-kakakku juga minum susu itu, karena usia mereka juga masih 8 dan 7 tahun.  Sekarang, susu Morinaga Platinum dilengkapi dengan MoriCare+ Prodiges untuk Pertahanan Tubuh Ganda agar dapat meningkatkan pertahanan di seluruh tubuh dan saluran cerna kami. Kamu pasti tahu kan, kita akan lebih asyik bermain dan belajar kalau tubuh kita sehat. Kalau sedang sakit, aku pun nggak semangat bermain dan belajar. Moricare+ Prodiges untuk Pertahanan Tubuh Ganda, mengandung:


Nukleotida: Berfungsi untuk meningkatkan respon antibodi dan pertumbuhan jumlah bakteri baik dalam tubuh, untuk melawan penyakit dan infeksi. 

Laktoferin: merupakan salah satu komponen yang ada di ASI yang berperan untuk melawan infeksi dalam tubuh sehingga anak tidak mudah sakit. 

Prebiotik (Laktulosa): merupakan makanan untuk pertumbuhan bakteri baik di saluran cerna. 

Probiotik Bifidobacterium B536 dan M16V (bakteri baik): merupakan bakteri baik yang ada di saluran cerna. 

Kombinasi Prebiotik dan Probiotik berfungsi agar kita nggak mudah diare maupun sembelit, sehingga nutrisi dapat terserap ke dalam tubuh dengan baik. 

Mama, besok kita main apa lagi, ya? Aku jadi nggak sabar menunggu permainan selanjutnya dari Mama dan Morinaga Multiple Intelligence PlayPlan!